Senin, 17 November 2014

Anggota DPR Luwu Reses Bersama Pengurus PABLIK di Bajo Barat Temukan Banyak Masalah



Dalam reses yang dilakukan oleh Anggota DPRD Luwu Baso. SH di kecamatan Bajo barat menemukan beberapa persoalan pembangunan di Bajo barat. Pengurus PABLIK turut pula dalam reses tersebut. Diantara masalah yang ditemukan tersebut adalah pembangunan saluran irigasi, kekurangan Ruang Kelas Belajar (RKB) pada SDN Saronda, dan pasar Sampeang yang tidak pernah difungsikan.

Ket: Pondasi saluran irigasi yang lebih tinggi dari rumah warga

Saluran Irigasi yang mulai dibangun mulai dari bendungan lekopini bonelemo ini rencananya akan mengairi persawahan di beberapa desa bajo barat seperti Saronda, Tumbubara, dan Sampeang. Persoalan yang di temukan adalah saluran irigasi yang terletak dipinggir jalan lebih tinggi daripada rumah warga dan jalan. Hal ini mengakibatkan jika terjadi hujan air akan tertampung merendam rumah warga dan jalan raya. Hal ini jelas akan menyebabkan kerusakan jalan raya.  Saat ini pembangunannya sudah berada di desa Tumbubara.

Pengurus PABLIK Kahar yang turut serta dalam reses itu mengatakan terdapat pembangunan yang tujuannya fositif namun tanpa pertimbangan akan ada akibat lain yang ditimbulkan yang berdampak negatif bagi warga dan infrastruktur.

“jika trerjadi hujan lebat kita melihat kondisi pondasi irigasi lebih tinggi dari jalan raya dan halaman rumah warga dapat dipastikan rumah dan jalan raya akan terendam air, karna tak ada saluran unutk air hujan ke saluran irigasi, saat musim hujan saja jalanan sudah rusak parah bagaimana jika sudah terendam air”.

Walau tidak semua tempat akan mengalami namun hal ini perlu menjadi perhatian pihak kontraktor, konsultan, dan pengawas peroyek. Selain itu terdapat juga galian saluran irigasi yang sangat rendah. Selain itu keterangan beberapa warga desa Tumbubara proses pembangunan saluran irigasi telah mengalami beberapakali perubahan rencana terhadap lokasi tanah masyarakat yang akan dilewati lokasi pembangunan.

Ket: Kondisi ruangan belajar Kelas I SDN Saronda

Sementara itu di SDN Saronda di temukan ruang kelas belajar yang sangat tidak layak. Ruang belajar kelas I ini beratap seng yang sudah reot, dinidng papan yang sudah rapu bahkan ada beberapa yang sudah lepas hingga dinding berlubang, ditambah lagi masih berlantai tanah.

Hal ini menimbilkan keheranan Anggota DPRD Luwu Baso SH. Legioslator Partai Gerindra ini heran, karna selama ini begitu banyak anggaran daerah untuk perbaikan sekolah dan pembangunan sekolah-sekolah baru namun 1 tempat sama sekali tidak mendapat perhatian.

“selama ini selalu ada anggaran untuk rehab sekolah bahkan bahkan dianggarkan pembangunan sekolah-sekolah baru namuan mengapa ruang RKB di SDN Saronda ini bisa tidak diperhatikan”.

Sementara itu Pasar di desa Sampeang yang telah beberapa tahun lamanya selesai di bangun tidak pernah di fungsikan. Tapak bangunan pasar sudah mulai rusak  pada bagian plavon. Selain itu di temukan pula tiang tengah bangunan yang hanya berdiri tanpa tersambung dengan kuda-kuda atap bangunan. Hal ini jelas menjadikan kwalitas bangunan tidak sesuai di harapkan.

0 komentar:

Posting Komentar